Sabtu, 19 Desember 2009

Indeks Tulisan

Mutiara Zuhud Indeks Tulisan:















Arsip:

Petunjuk Allah

Wakil Presiden Terpilih

Ada Apa SBY

Kepemimpinan di Partai Golkar

JK yang Mereka Kenal (2)

JK yang Mereka Kenal (1)

Kemiskinan dan Pemimpin Yang Tidak Adil

Teguhkan Kekuasaan Dengan Berbohong ?

Mimpi-Mimpi Seputar PILPRES 2009

Presiden Populer

Amanat Umat Islam Untuk JK-WIRANTO

Janji JK Bagi Rakyat Indonesia

Taatilah Ulama

Alhamdulillah, Ulama berikan bimbingan pilpres 2009

Keputusan berkoalisi yang keliru ?

Kedaulatan Rakyat Berlandaskan Kedaulatan Allah

Konsep Ekonomi berdasarkan Ketuhanan

Pemikiran JK bag 8 – Berdakwah dan Berdagang

Pemikiran JK bag 7 – Demokrasi yang Santun

Pemikiran JK bag 6 – Ruang ditata untuk rakyat

Pemikiran JK bag 5 – Koperasi dan Zakat

Pemikiran JK bag 4 – Kemandirian

Pemikiran JK bag 3 – Birokrasi yang tidak korup

Pemikiran JK bag 2 – Tentang Partai

Pemikiran JK Bag 1 – Tentang Konflik

Harapan dan doa bagi pemimpin Indonesia

Tunjukilah pemimpin kami jalan yang lurus

Allah lah yang memberi rezeki

Seruan kepada Umat Islam

Jangan Memfitnah Buya HAMKA

Toleransi beragama

Seputar sufi dan yang saya alami

Mengapa Harus Berserah








Jumat, 18 Desember 2009

Pengemban Amanat Rakyat

Pilih Amanat Rakyat atau Amanat Pemerintah

Kali ini ujian dalam dunia perpolitikan kembali akan dialami  salah satu partai politik yakni Partai Amanat Nasional. PAN akan menggelar Kongres pada 8-10 Januari 2010 di Batam, Riau. 1.200 suara akan diperebutkan oleh kandidat Ketua Umum yang saat ini mengerucut pada dua kandidat utama yakni, Dradjad Wibowo dan Hatta Rajasa.

Sebelumnya ujian dialami Partai Golkar dan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan sebagaimana dalam tulisan saya di http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/07/17/golkar/ . Ketua umum terpilih adalah Aburizal Bakrie, dari kelompok Triple "A"  yang menurut saya, mereka berupaya membawa kembali partai Golkar ke "wajah" lama. Kita ketahui bersama bahwa Aburizal Bakrie adalah kelompok yang berkeinginan membawa gerbong untuk mendukung Pemerintahan sekarang atau dengan kata lain "menjalankan" amanat pemerintah. Begitu pula dengan kader Golkar yang hijrah ke Partai demokrat, menurut hemat saya adalah para pendukung Orde Baru Lanjutan.

Ujian bagi PAN adalah apakah akan memilih kandidat yang akan menjalankan amanat pemerintah atau (klo bisa dikatakan) kandidat yang akan menjalankan amanat rakyat ?

Klo boleh saya berharap, semoga Dradjad  Wibowo dapat terpilih, karena bagi saya beliau politikus yang ulung.  Hal ini mengingatkan kembali bagaimana "firasat" beliau pada bulan Mei 2008, SBY mendudukan "calon tunggal" Boediono sebagai Gubernur BI ditengah kekhawatiran masyarakat akan posisi strategis tersebut pada bagi masa kampanye 2009 dan menjadikan BI sebagai ATM Partai Politik.

Klo boleh saya menduga (sekedar menduga belum didukung data), ada kemungkinan pula, kasus Century sebenarnya dimulai pada masa ini.  Boediono memang orang baik dan santun namun yang kita butuhkan pejabat yang berkompeten sehingga tidak terjadi kasus BLBI maupun kasus Century.

Independensi BI sedikit terganggu dengan usulan calon tunggal tanpa pilihan lain bagi DPR, sehingga ada kemungkinan "pemaksaan" kepentingan pemerintah. Rumor yang beredar adalah dalam rangka suksesi 2009.

Pada saat uji kelayakan dan kepatutan Gubernur BI, dari 46 anggota Komisi XI yang hadir, 45 orang memilih Boediono. Hanya satu orang yang menolak yakni Drajad H Wibowo, politisi PAN. Hanya beliaulah yang menolak dengan alasan track record Boediono.

Dradjad mengungkapkan, ada dua alasan yang menyebabkan dirinya menolak Boediono. Pertama, ketidakcocokan kebijakan. Kedua, Boediono tak memberikan jawaban tuntas mengenai keterlibatannya dalam pengucuran BLBI."Saya tidak memperoleh klarifikasi yang tuntas mengenai keterkaitan beliau dalam BLBI. Pak Boed (maksudnya Boediono) hanya menjawab secara umum. Ketika saya tanya-tanya tanggal-tanggalnya,. beliau tidak menjawab karena keburu hujan interupsi." jelasnya.

Sumber:  http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5166:boediono-resmi-gubernur-bi-%20selasa-8-april-2008&catid=91:berita&Itemid=182

Pengamatan saya selengkapnya bisa dibaca di http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/11/11/setali-tiga-uang/

Semoga harapan saya dalam dunia perpolitikan khususnya Partai Amanat Nasional dapat terwujud dan diridhoi Allah yang Maha Kuasa.

Minggu, 06 Desember 2009

Kecerdasan Emosional Sang Pemimpin

Entah yang keberapa kalinya sang pemimpin negeri kita,  Presiden, SBY menegur keras (memarahi) seseorang didepan khalayak ramai dan diliput pula oleh media televisi. Kali ini beliau menegur salah seorang peserta Rapimnas III Demokrat di Jakarta Convention Center, Ahad (6/12) siang.

Salah satu catatan yang ada pada saya, ketika SBY menegur keras seorang peserta yang terlihat mengantuk saat mendengar pidatonya. Saat itu Presiden memberikan pembekalan pada acara Forum Konsolidasi Pimpinan Pemerintahan Daerah yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional,  Selasa (8/4/2008).

Hampir satu jam Presiden memberi pembekalan pada acara yang dihadiri para Bupati, Wali Kota, dan Ketua DPRD Tingkat II se Indonesia itu. Ketika tengah mengkritisi budaya pemborosan energi, tiba-tiba Presiden menegur seorang peserta yang mengantuk. “Coba bangunkan yang tidur. Kalau tidur di luar saja,” kata Presiden. Sssb:

Sore ini (6/12/2009), saya menyaksikan di televisi pada acara Kabar Petang, TV One, bagaimana SBY menegur keras peserta dikarenakan “terlihat” sakit. Dengan jelas terlihat emosi sang pemimpin sambil menunjuk peserta Rapimnas dan berkata “kamu sakit” dan beliau seraya menahan emosi, menyarankan kepada peserta itu untuk memeriksakan diri ke dokter di luar ruangan (ke belakang ruangan).

Pada saat beliau menunjuk dan menegur keras peserta Rapimnas, mengingatkan saya kembali pada pernyataan beliau sendiri,  “Kalau ada 1 jari menunjuk jelek kamu, 4 jari lain menunjuk diri sendiri. Jangan menghina yang lain,”. Sssb:

Sangat disayangkan sang pemimpin, Presiden,  SBY  mencontohkan / memperlihatkan adab pemimpin yang kurang baik.

Rasulullah saw bersabda: “Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).

Apabila seseorang mampu menahan amarahnya, maka dia akan mendapatkan nilai keutamaan yang sangat besar dari Allah swt, dalam hal ini Rasulullah saw menyebutkan jaminan surga untuknya: “Janganlah engkau marah dan surga bagimu ” (HR. Ibnu Abid Dunya dan Thabrani).

Bagi pemimpin yang menguasai kecerdasan emosional, ketika hendak memarahi / menegur orang lain / bawahan di depan banyak orang maka pemimpin itu akan melakukan di saat/kesempatan berbeda dan berdua saja (panggillah orang / bawahan itu di kesempatan lain dan berdua saja). Sssb:

Prof Dr Wan Mohd Nor bin Wan Daud,  Peneliti Utama Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (ATMA- UKM) menulis buku bersama Prof Dr Naquib Alatas,  berjudul The ICLIF Leadership Competency Model (LCM): an Islamic Alternative ,dalam tulisan menyampaikan bahwa,  hilangnya adab bisa menyebabkan jatuhnya sebuah kepemimpinan. Sssb:

Semoga kemarahan SBY bukanlah tanda-tanda akan kejatuhan Beliau, namun sebuah kekhilafan semata dan kita berharap Beliau menyadarinya dan meminta maaf kepada Allah dan kepada orang yang ditegur keras itu.

Salam

Zon

Catatan:

Sssb:   = Salah satu sumber bacaan

UPDATE:

Berikut kronologis teguran yang seingat saya, agak sesuai dengan kejadian

Sumber: http://www.forumkami.com/forum/berita/27830-sby-rajin-menegur-peserta-rapimnas.html

Hal itulah yang terjadi di Rapimnas III PD di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (6/12/2009) sekitar pukul 10.30 WIB. Kala itu SBY sedang berpidato. Baru 10 menit bicara, dia langsung terdiam sejenak. Matanya mengarah pada seorang pria setengah baya yang duduk di baris kelima dari delapan baris tempat duduk.

Pria itu terlihat menyangga kepalanya dengan tangan. Sikap ini tampaknya mengganggu SBY. "Anda sakit?" tanya SBY sembari tangannya menunjuk pada pria yang mulai ubanan itu.

Pria yang ditunjuk langsung tergagap. Dia kontan memperbaiki sikap duduknya, seperti rekan-rekannya yang lain. Seluruh mata peserta Rapimnas yang berjumlah 100-an dan semuanya mengenakan jaket biru PD, menatap ke arahnya. Suasana jadi hening plus sedikit tegang.

"Tolong yang kelihatan sakit, Anda ke belakang sana. Cari dokter," perintah SBY yang juga Ketua Dewan Pembina PD ini.

Pria yang ditegur tak bisa berkata ba-bi-bu. Dia didekati seorang Satgas PD. Satgas itu lalu membawa pria tersebut keluar dari ruangan.

Belum diketahui unsur pimpinan dari mana peserta Rapimnas itu. Juga belum diketahui apakah benar dia sakit. Setelah orang itu pergi, SBY melanjutkan pidato sambutannya lagi.

Mereka Takut Penjara

"Anda mau dipenjara?" kata sang mantan pejabat tinggi, seperti ditirukan Johan, saat bertanya kepada Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjawab: tidak. Lalu mengatakan bahwa dirinya ditipu oleh Bank Indonesia sehingga mau mengikuti rekomendasi BI untuk menyematkan status "bank gagal yang berdampak sistemik" di pundak Bank Century. klik

Sedangkan kabarnya, Boediono siap mundur jika kasus dana talangan sebesar 6,7 triliun itu, mengganggu jalannya pemerintahan.

"Boediono mau mundur jika gara-gara Century, pemerintahan tidak bekerja secara optimal. Boediono mau itu, tapi tidak mau dipenjara," katanya. klik

Padahal kedua-duanya sudah mempersiapkan pada Perpu No 4 Tahun 2008, pasal 29 yang menyebutkan bahwa Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat dituntut di muka hukum bila semua kebijakannya mengatasnamakan JPSK.

Sayang perpu ini ditolak oleh DPR.

Kenapa pasal 29 itu dipersiapkan, ternyata yang mereka takutkan mungkin adalah PENJARA

Nanti Kamu Ketahuan

Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba Presiden SBY memberi peringatan akan ada gerakan sosial pada 9 Desember di Jakarta. Dia menengarai akan ada gerakan dari sejumlah pihak yang bermotif politik dengan berbalut Hari Antikorupsi Internasional yang jatuh pada hari itu.

"Saya juga mendapatkan informasi bahwa 9 Desember akan ada gerakan-gerakan sosial," kata SBY saat memberikan pengantar dalam rapat paripurna kabinet di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (4/12/2009).

SBY menjelaskan, sebagian dari gerakan itu memang ingin memperingati Hari Antikorupsi Internasional, namun kemudian ada gerakan lain yang menumpangi.

"Mungkin saja akan muncul tokoh-tokoh pada 9 Desember, yang selama 5 tahun lalu tidak pernah saya lihat kegigihannya dalam memberantas korupsi mungkin akan tampil. Ya selamat datang kalau memang ingin betul memberantas korupsi bersama-sama. Dengan demikian akan membawa manfaat bagi rakyat," ujar SBY.

Pernyataan Presiden SBY soal akan munculnya aksi gerakan sosial pada 9 Desember dikritik. Pernyataan itu tidak pantas diungkapkan SBY kepada publik.

"Itu justru membakar situasi. Pernyataan yang dilontarkan itu bisa ditangkap sebagai intimidasi, atau ketakutan. Pernyataan itu tidak taktis," kata aktivis Hariman Siregar melalui telepon, Jumat (4/12/2009).

Semestinya, SBY cukup membahas itu di kalangan penegak hukum, tidak disampaikan kepada khalayak luas.

"Cukup dibicarakan di komunitas intelijen. Tapi tidak tahu juga beliau ada strategi apa melontarkan ke masyarakat," terang Hariman pentolan aksi 15 Januri 1974 (Malari) ini.

Tudingan Presiden SBY akan ada gerakan sosial pada 9 Desember di Jakarta dinilai sebagai tindakan paranoid. Tudingan itu dinilai sebagai intimidasi terhadap rencana aksi Hari Antikorupsi Internasional yang akan dilakukan pada 9 Desember.

"SBY kok paranoid sekali. Ini ancaman halus kepada publik untuk tidak ikut aksi pada 9 Desember nanti," kata koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rachman dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (4/12/2009).

********

Pernyataan presiden ini membuat rasa tidak aman buat rakyat, ini sesungguhnya buah dari lemahnya BIN saat ini. Kita tentu masih ingat "kecerobohan-kecerobohan" yang dilakukan BIN pada waktu lalu, antara lain "dukungan" data dari BIN dalam pernyataan SBY setelah bom meledak.

"Intelijen adalah institusi yang melekat pada militer. Kalau kepalanya dijabat dari kalangan nonmiliter, ini akan membuat sistem informasi intelijen dan sejumlah kebijakan di penggalangan intelijen di lapangan menjadi lemah,"

Baca selengkapnya SBY dan Kegaduhan

Sebaiknya SBY dukung aksi Hari Antikorupsi Internasional yang akan dilakukan pada 9 Desember 2009, sebagai perwujudan "KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI"

Ini malah koq panik.... tenang aja tuan,  nanti kamu ketahuan ...

.............

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

ssst ketahuan itu maksudnya banyak, silahkan artikan sendiri.

Salah satunya, ketahuan bahwa SBY,  terlalu cepat apabila menyangkut 'pribadi' tapi terlalu lambat apabila menyangkut 'rakyat banyak'...