Jumat, 18 Desember 2009

Pengemban Amanat Rakyat

Pilih Amanat Rakyat atau Amanat Pemerintah

Kali ini ujian dalam dunia perpolitikan kembali akan dialami  salah satu partai politik yakni Partai Amanat Nasional. PAN akan menggelar Kongres pada 8-10 Januari 2010 di Batam, Riau. 1.200 suara akan diperebutkan oleh kandidat Ketua Umum yang saat ini mengerucut pada dua kandidat utama yakni, Dradjad Wibowo dan Hatta Rajasa.

Sebelumnya ujian dialami Partai Golkar dan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan sebagaimana dalam tulisan saya di http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/07/17/golkar/ . Ketua umum terpilih adalah Aburizal Bakrie, dari kelompok Triple "A"  yang menurut saya, mereka berupaya membawa kembali partai Golkar ke "wajah" lama. Kita ketahui bersama bahwa Aburizal Bakrie adalah kelompok yang berkeinginan membawa gerbong untuk mendukung Pemerintahan sekarang atau dengan kata lain "menjalankan" amanat pemerintah. Begitu pula dengan kader Golkar yang hijrah ke Partai demokrat, menurut hemat saya adalah para pendukung Orde Baru Lanjutan.

Ujian bagi PAN adalah apakah akan memilih kandidat yang akan menjalankan amanat pemerintah atau (klo bisa dikatakan) kandidat yang akan menjalankan amanat rakyat ?

Klo boleh saya berharap, semoga Dradjad  Wibowo dapat terpilih, karena bagi saya beliau politikus yang ulung.  Hal ini mengingatkan kembali bagaimana "firasat" beliau pada bulan Mei 2008, SBY mendudukan "calon tunggal" Boediono sebagai Gubernur BI ditengah kekhawatiran masyarakat akan posisi strategis tersebut pada bagi masa kampanye 2009 dan menjadikan BI sebagai ATM Partai Politik.

Klo boleh saya menduga (sekedar menduga belum didukung data), ada kemungkinan pula, kasus Century sebenarnya dimulai pada masa ini.  Boediono memang orang baik dan santun namun yang kita butuhkan pejabat yang berkompeten sehingga tidak terjadi kasus BLBI maupun kasus Century.

Independensi BI sedikit terganggu dengan usulan calon tunggal tanpa pilihan lain bagi DPR, sehingga ada kemungkinan "pemaksaan" kepentingan pemerintah. Rumor yang beredar adalah dalam rangka suksesi 2009.

Pada saat uji kelayakan dan kepatutan Gubernur BI, dari 46 anggota Komisi XI yang hadir, 45 orang memilih Boediono. Hanya satu orang yang menolak yakni Drajad H Wibowo, politisi PAN. Hanya beliaulah yang menolak dengan alasan track record Boediono.

Dradjad mengungkapkan, ada dua alasan yang menyebabkan dirinya menolak Boediono. Pertama, ketidakcocokan kebijakan. Kedua, Boediono tak memberikan jawaban tuntas mengenai keterlibatannya dalam pengucuran BLBI."Saya tidak memperoleh klarifikasi yang tuntas mengenai keterkaitan beliau dalam BLBI. Pak Boed (maksudnya Boediono) hanya menjawab secara umum. Ketika saya tanya-tanya tanggal-tanggalnya,. beliau tidak menjawab karena keburu hujan interupsi." jelasnya.

Sumber:  http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5166:boediono-resmi-gubernur-bi-%20selasa-8-april-2008&catid=91:berita&Itemid=182

Pengamatan saya selengkapnya bisa dibaca di http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/11/11/setali-tiga-uang/

Semoga harapan saya dalam dunia perpolitikan khususnya Partai Amanat Nasional dapat terwujud dan diridhoi Allah yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar