Sabtu, 18 Juli 2009

Ada Apa SBY

Turut berduka pada korban ledakan bom di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriott. Juga turut berduka sedalam-dalamnya pada rakyat Indonesia yang terkena dampak dari musibah ledakan bom tersebut. Seperti pada tulisan-tulisan saya sebelumnya http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/06/25/taatilahulama/

Marilah kita untuk selalu mengingat Allah dan juga mentaati Ulama yang mereka selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist. Sungguh Allah Maha Kuasa lagi Maha Penyayang. Bercukuplah pada Allah sebagai penolong hamba. Saya semakin banyak melihat beberapa orang berpendapat bahwa tiada karunia Allah, yang ada adalah usaha manusia yang keras dan sungguh-sungguh. Mereka bersandarkan pada akal dan kemampuan manusia semata. Nauzubillah min zalik. Benar-benar mereka telah menantang Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang.

Berduka hal yang lain adalah pada pemimpin, SBY, koq bisa beliau dengan tergesa-gesa mentautkan musibah ledakan bom dengan kegiatan pilpres. Pendapat saya, secara psikologis ada “sesuatu” sehubungan pilpres yang disembunyikan oleh SBY, sehingga “sesuatu” itu, menurut pemikiran Beliau, sepadan dengan kejahatan ledakan bom. Lalu, beliau juga menyampaikan bahwa, ada pernyataan akan ada revolusi jika SBY menang. Atau pernyataan, bagaimanapun juga SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik. Hal ini menjadi kontradiktif dengan apa yang disampaikan oleh ketua DPP PD, Anas Purbaningrum, bahwa berdasarkan hasil jajak pendapat LSI terakhir , 80% rakyat Indonesia menyatakan bahwa pilpres telah dilakukan secara jujur dan adil. Apakah SBY, sang incumbent justru sadar telah berupaya mendapatkan kekuasaan kembali dengan ”segala cara” sehingga penyelenggaraan pilpres 2009 ini menjadi tidak jujur dan tidak adil serta penyelenggaraan pilpres oleh KPU terkesan tidak independent, sehingga sepadan untuk di revolusi ? Ataukah mimpi-mimpi saya dalam tulisan http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/07/11/mimpi/ adakah suatu kenyataan ? Benarkah intelijen terlampau sibuk ”mengamankan” pilpres sehingga kecolongan dengan musibah ledakan bom ?

Bagi saya apapun yang telah dilakukan oleh SBY untuk meneguhkan kekuasaan, jikalau itu merupakan suatu ”kesalahan”, mintakan ampun pada Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang. Pemberi kekuasaan yang sesungguhnya. Allah Maha Penerima Taubat. Lakukanlah pemerintahan yang adil dan tidak zalim pada rakyat.

Menurut pengamatan saya, pelaku ledakan bom dilakukan oleh pihak asing atau rakyat Indonesia yang telah ”digunakan” pihak asing. Untuk itulah kita jangan terlampau percaya dengan pihak asing yang penuh dengan ”kepentingan” mereka. Marilah pemimpin menumbuhkan kemandirian di segala bidang, kemandirian ekonomi, sehingga tercipta kedaulatan bangsa dan pada akhirnya pihak asing pun menghormati kita.

Jangan lagi pernah membiarkan IFES ”membantu” penghitungan cepat KPU, masih banyak kaum akademisi yang mempunyai kemampuan melebihi mereka. Saya ingat pemilu 2004 dibantu BPS dan beberapa perguruan tinggi , hal yang tidak saya lihat pada pemilu 2009.  ”Cintailah produk-produk Indonesia”.

Marilah kita menjaga persatuan dan keutuhan NKRI, bersatu padu melawan terorisme, percayakan pada kemampuan dan kekuatan bangsa sendiri. Saya sekali lagi berpendapat bahwa terorisme datang dari pihak luar karena ada kemungkinan mereka sangat tertarik dengan anugerah alam yang begitu besar yang telah diberikan Allah untuk rakyat Indonesia. Jikalau terorisme berasal dari dalam (sangat kecil kemungkinan) berarti kita harus intropeksi dengan kepemimpinan yang berlangsung.

2 komentar:

  1. Saya juga terperangah mendengar pidato SBY 17 Juli 09 jam 14.00, kalau yang disinyalir bukan issue, bukan rumor, bukan gossip tapi ada bukti akurat ada foto ada video dasarnya laporan intelijen tapi mengapa dan mengapa kok engga ditangkap/diringkus kok cuma dipidatokan sehingga bikin rakyat tanda tanya ada apa Presiden kita ini kok ragu-2,tidak tegas, lamban atau ......... takut.

    BalasHapus
  2. he he baru tau ya ama SBY ?? dah jelas pemerintahan kemarin rakyat tdk puas, banyak bencana alam dan pembangunan ekonomi tidak memuaskan rakyat. tapi kok bisa menang ya SBY ? wallahualam...

    BalasHapus