Selasa, 28 Juli 2009

Wakil Presiden Terpilih

Pada 4 Juni 2009 lalu, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Jakarta menggelar kuliah umum bertema "Reading for Gender: Al-Ghazali and the Nature of the Person in Islamic Ethic" yang disajikan oleh Prof. Dr. Amina Wadud. Wadud adalah tokoh feminis liberal radikal dan paling kontroversial sepanjang 14 abad menyusul ulahnya mengimami shalat Jumat di sebuah Gereja Katedral di Sundram Tagore Gallery 137 Greene Street, New York pada tahun 2005 lalu. Selanjutnya pada 17/10/08, Wadud kembali menjadi imam dan khatib Jumat di Oxford Centre, Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan bercampur-baur. Shalat Jumat ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai Konferensi Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford

http://insistnet.com/index.php?option=com_content&task=view&id=147&Itemid=45

Kaum SPILIS (sekuler, plural dan liberalisme agama) mulai kembali menyebarkan pemahaman mereka, kali ini mereka mengadakan seminar dengan pembicara Amina Wadud, Kuliah Umum "Jender, Seni dan Tasauf"
http://www.salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=785

Dr. Amina Wadud menyampaikan kuliah umumnya dalam bahasa Inggris, dengan terjemahan langsung dalam Bahasa Indonesia. Acara ini  diselenggarakan pada hari Minggu 26 Juli 2009 pukul 19:00 WIB di Teater Salihara. CP:  Guntur di 0815-1319-1313 atau kunjungi www.salihara.org. Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. Tel: 021-789-1202.

Komunitas Salihara merupakan sayap kesenian Komunitas Utan Kayu, kini sudah berumur sekitar sepuluh tahun, bertekad meneruskan dan mengembangkan apa yang selama ini telah dicapai. Demi menampung perluasan aktivitas itu, para pendiri dan pengelolanya lantas mengambil prakarsa membangun kompleks Komunitas Salihara.

KOMUNITAS SALIHARA berdiri di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.060 m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Terdiri atas tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, serta ruang perkantoran dan wisma.

Prasarana pada komunitas ini tampaknya tidak sekedar kesenian, terbukti mereka dapat menggunakan untuk kegiatan seminar, “kuliah umum” dll.

Salah satu kegiatan bidang kesenian yakni pameran seni rupa di Galeri Salihara dibuka oleh Wakil Presiden Terpilih Prof. Dr. Boediono Kamis 16 Juli 2009 pukul 17.00 WIB. Pameran ini mengambil tajuk Perang, Kata dan Rupa merupakan bagian dari Festival Salihara 2009. Pembukaan pameran ini terbuka untuk umum
http://www.salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=4&id=29&item_id=777

Buat saya agak menarik perhatian adalah title untuk Prof Dr. Boediono, yakni "Wakil Presiden Terpilih". Padahal perencanaan pameran jauh sebelum pengumuman resmi oleh KPU.

Tampak pergerakan kaum SPILIS akan semakin maju, terlebih setelah beberapa tokoh mereka yang merupakan bagian team sukses, akan sukses mengantarkan kembali SBY/BOEDIONO sebagai pasangan CAPRES/CAWAPRES periode 2009 – 2014.  Mudah-mudah an,  partai-partai Islam yang bergabung dalam koalisi SBY/BOEDIONO dapan berperan untuk menegakkan kebenaran walaupun pada akhirnya tampak "kepasrahan" petinggi partai untuk ketetapan "kekuasaan" kementrian berdasarkan hak prerogatif sang Presiden terpilih atau sejak dari awal sang Presiden memang membutuhkan partai-partai Islam  sekedar "stempel" atau legitimasi saja ?

Apakah langkah kaum muslim yang harus diperbuat untuk memperjuangkan apa yang telah di fatwa haram oleh MUI yakni, paham sekularisme, plurarisme dan liberalisme agama. ? Tampak Pemerintah (UMARA) mendatang kembali tidak lagi mempedulikan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh para ULAMA (MUI).

Marilah kita tegakkan UKHUWAH ISLAMIYAH dengan melepaskan ego, golongan, partai, dll   demi  menegakkan KEBENARAN (Al  Haq).

1 komentar: